
Bila dilihat fisiknya keadaan Suku Kubu memang kumal dan dianggap tidak punya peradaban dan tidak punya masa depan, hidup mereka sangat sederhana. Orang modern memandang mereka sebelah mata, malahan bagi segelintir orang yang mementingkan keuntungan, mereka dianggap sebagai penghalang.
Karena mereka menghuni hutan yang bagi segelintir orang merupakan lahan untuk mengeruk keuntungan. Padahal keberadaan Suku Kubu sangat membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, terutama di hutan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik di laut maupun di darat. Khusus di daratan Indonesia merupakan paru-paru dunia karena mempunyai banyak hutan tropis yang sangat berguna dan bermanfaat bagi lingkungan. Namun keadaan ini akan sirna dalam beberapa puluh tahun ke depan karena penebangan hutan terus dilakukan dan tanpa dipikirkan adanya reboisasi untuk menjaga kelangsungan lingkungan hidup di hutan tersebut.
Mungkinkah kita akan mewariskan kepada anak cucu kita berupa hutan yang tidak berguna dan gundul disana-sini, ataukah kita akan mewariskan banjir yang akan datang setiap musim hujan atau kemarau yang panjang ketika musim kemarau. Tentu hal ini jangan sampai diwariskan kepada anak cucu kita.

Adanya masyarakat modern justru membuat hutan kita akan tambah menderita, tapi kita juga bisa berbangga hati karena masih ada kearifan adat masyarakat lokal tradisional telah menjaga kelestarian sumber daya hutan. Hingga suku-suku minoritas yang masih tinggal di dalam hutan dan pinggir-pinggir sungai besar pedalaman.
Hutan tropis Indonesia tak hanya kaya aneka ragaman hayati. Hutan-hutan tropis Indonesia juga merupakan rumah bagi kelompok-kelompok masyarakat lokal tradisional yang hidupnya tidak pernah mencemari lingkungan, bahkan mereka dengan setia menjaga kelestarian hutan tersebut tanpa imbalan apa-apa. Di pedalaman hutan taman nasional Bukit 12 (duabelas) Jambi contohnya, di sini tinggal kelompok masyarakat tradisional yang di kenal dengan sebutan Suku Kubu. Di pedalaman hutan taman nasional Bukit 30 (tiga puluh), perbatasan Jambi dan Riau tinggal kelompok yang hampir sama dengan Suku Kubu. Orang di luar komunitas masyarakat lokal tradisional ini menyebut mereka Suku Talangmama.